IMAJI/CITRAAN PADA PANTUN (Pengertian dan Contohnya)


IMAJI/CITRAAN PADA PANTUN
Imaji/Citraan adalah kesan yang dapat kita tangkap (terima) pada kalimat atau baris dalam puisi. Citraan berhubungan dengan indra manusia. Citraan merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui kata-kata (Pradopo, 1987). Citraan digambarkan melalui kiasan-kiasan yang merupakan suatu bentuk keindahan dalam bahasa.
 
Dalam pembangunan citraan, setiap penyair berusaha mengkongkritkan ide yang masih abstrak. Ia berusaha intuisinya sebagai penyair dengan imajinasi yang ada pada pembaca. Akibatnya, ia harus berusaha menata kata sedemikian rupa agar makna-makna abstrak menjadi kongkret dan nyata., misalnya lewat bahasa atau lewat gerak. 

Imaji adalah salah satu dari struktur pembangun pantun. Imaji atau citraan yang dihasilkan dari diksi dan bahasa kiasan dalam pembuatan teks pantun. Jika melakukan pengimajian, akan menghasilkan gambaran yang diciptakan secara tidak langsung oleh pelantun pantun.
Macam-macam imaji atau citraan, yaitu :
1.        Imaji Visual/penglihatan (yang seolah-olah dapat dilihat)
penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
2.        Imaji Audiktif (yang seolah-olah dapat didengar)
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
3.        Imaji Taktil (yang seolah-olah dapat dirasakan)
imajinasi taktil adalah kata kata dalam puisi yg memberi efek pada rabaan/kulit
Perhatikan penggunaan imaji pada pantun dibawah ini

a.    Kalau pedada tidak berdaun (Ini masuknya ke Imaji Visual)
Tandanya ulat memakan akar (Imaji Visual)
Kalau tak ada tukang pantun (Imaji Taktil)
Duduk  musyawarah terasa hambar (Imaji Taktil)

b.    Tikar pucuk tikar mengkuang (Imaji Visual)
Alas nikah raja melayu (Imaji Visual)
Ikan busuk jangan dibuang (Imaji Visual)
Buat perecah disaur kayu (Imaji Visual)

c.     Teah masak buah mengkudu (Imaji Visual)
Masak pula buah kepayang (Imaji Visual)
Hati risau bercampur rindu (Imaji Taktil)
Siang malam mabuk kepayang (Imaji Taktil)

d.    Asam kandis asam gelugur (Imaji Visual)
Ketiga asam si riang-riang  (Imaji Taktil)
Menangis mayat didalam kubur (Imaji taktil)
Teringat badan tidak sembahyang (Imaji Taktil)

e.    Orang berkain menutup aurat (Imaji Visual)
Sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist (Imaji Taktil)
Orang muslim hidup beradat (Imaji Visual)
Perangai sopan muka pun manis (Imaji Visual


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISI-KISI UJIAN PRAKTEK BAHASA INDONESIA SMP

Materi Teks Diskusi Kelas 9 Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, Struktur dan Kaidah Teks Diskusi

RPP MENELAAH HUBUNGAN UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI